
Bengkulukreatif.com, Bengkulu – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat diare sebagai penyakit dengan jumlah penderita terbanyak sepanjang tahun 2024. Kasus diare melonjak tajam hingga 14.137 kasus, menjadikannya perhatian utama bagi sektor kesehatan di provinsi tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, S.KM, M.Si, menjelaskan bahwa data tersebut merupakan hasil rekapitulasi dari seluruh wilayah di Bengkulu.
“Diare paling banyak terjadi di Bengkulu. Dari total kasus tersebut, balita mendominasi dengan jumlah 8.252 kasus, sementara pengidap di atas 5 tahun mencapai 5.885 kasus,” ungkap Ruslian, Senin (27/1).
Sebagai respons terhadap tingginya kasus diare, Dinkes Provinsi Bengkulu berencana meningkatkan berbagai upaya pencegahan pada tahun 2025. Salah satu langkah utama adalah memaksimalkan penyuluhan di seluruh fasilitas kesehatan yang tersebar di Bengkulu.
“Penyuluhan harus dimaksimalkan agar masyarakat mendapat edukasi tentang cara terhindar dari penyakit diare,” terang Ruslian.
Selain penyuluhan, Dinkes juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, sanitasi, dan makanan yang dikonsumsi. Edukasi terkait kebiasaan hidup bersih menjadi prioritas utama untuk mengurangi risiko diare di masyarakat.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu mengurangi jumlah kasus diare di Provinsi Bengkulu dan mencegah lonjakan kasus serupa di masa mendatang.
“Kami berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya kebersihan, baik sanitasi lingkungan maupun kebersihan makanan yang dikonsumsi. Hal ini sangat penting untuk menekan angka penyakit diare,” tambahnya.