
Bengkulu – Bank Bengkulu hari ini, Rabu 06 Maret 2024, melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023, yang didalamnya juga memutuskan pengangkatan Beni Harjono sebagai Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dan Iswahyudi sebagai Direktur Bisnis Bank Bengkulu.
Melalui RUPST yang juga dihadiri pihak Bank Jawa Barat (Jabar) dan Banten (BJB) sebagai salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, diharapkan Bank Bengkulu dapat langsung fokus untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat sinergi dengan bank BJB.
“Kita harapkan Bank Bengkulu langsung fokus untuk pengembangan bisnis sehingga kinerja berjalan positif dapat terus ditingkatkan,” ungkap Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi.
Dengan terpilihnya direksi baru yang definitif, diharapkan menjadi langkah awal yang monumental dalam mewujudkan mimpi besar sinergi BPD untuk memperkuat stabilitas sistem perbankan Indonesia serta peningkatan eksistensi BPD sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
Melalui sokongan bank BJB, BPD yang bergabung dengan Kelompok Usaha Bank (KUB) bank BJB tentu akan terdampak positif dalam mengakselerasi kualitas layanannya serta dapat lebih efisien mengenai pengeluaran capital expense melalui penggunaan bersama atas berbagai pengembangan infrastruktur yang telah bank BJB lakukan
“Sinergi dan kolaborasi bank BJB dan Bank Bengkulu dalam rangka pengembangan usaha bersama ini meliputi penggunaan infrastruktur bersama khususnya teknologi informasi, pengembangan sumber daya manusia, likuiditas, pembiayaan bahkan permodalan,” ujar Yuddy.
Bank BJB bersinergi dengan Bank Bengkulu untuk mengembangkan usaha kedua belah pihak sebagai bentuk implementasi Peraturan OJK Nomor 12/2020 demi memudahkan dalam pengembangan bisnis dengan saling berbagi infrastruktur sehingga memberikan manfaat positif dan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Bank BJB dikatakannya juga mengajak beberapa bank pembangunan daerah lainnya untuk bersinergi bersama melalui KUB.
“Yang pasti, sinergi serta kolaborasi yang telah terjalin antara bank BJB dan Bank Bengkulu akan menjadi Pilot Project percontohan dari seluruh Bank Pembangunan Daerah untuk melakukan penguatan permodalan sesuai dengan POJK Nomor 12 tahun 2020,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan BJB yang juga telah menyetorkan modal sebesar Rp250 miliar ke Bank Bengkulu, menurut Yuddy pihaknya juga memastikan pengembangan bisnis bank tersebut setelah resmi bergabung dengan KUB BJB.
Penyetoran modal untuk proses KUB yang telah dilakukan itu disampaikannya juga mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) efektif per 1 Maret 2024, dan telah disahkan Kemenkumham RI pada tanggal 1 Maret 2024 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.
Disampaikan Yuddy, Bank Bengkulu mencatatkan pembukuan dengan kinerja keuangan positif sepanjang tahun 2023 dengan total aset tumbuh 4,20 persen year on year (yoy) menjadi Rp9 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp8,7 triliun dan mencatatkan Laba Bersih Unaudited Rp82,95 miliar.
Kemudian dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Bengkulu meningkat 1,45 persen menjadis Rp7 triliun dari periode 2022 yang berada di angka Rp6,95 triliun.
Performa kinerja Bank Bengkulu tahun 2023 dicerminkan juga dengan nilai rasio ROA (Return on Asset) sebesar 1,27 perseb, nilai rasio ROE (Return On Equity) sebesar 6,79 persen, dan nilai rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) menguat sebesar 26,46 persen seiring dengan penguatan permodalan industri perbankan khususnya Bank Bengkulu yang per 31 Desember 2023 total modal inti sebesar Rp1,26 triliun.